Kegiatan Pagi Hari Bisa Bikin Kamu Kerja Lebih Maksimal

Sering letih setelah seharian di kantor? Bisa jadi itu tandanya kamu kehabisan tenaga. Kamu butuh melakukan kegiatan pagi hari ini agar segar seharian.

Pernahkah terpikirkan bahwa hal yang kamu lakukan di pagi hari berdampak pada kinerja harianmu? Nyatanya, tiga jam kegiatan pagi hari sangat menentukan produktivitasmu seharian.

Sebenarnya waktu kerja delapan jam sehari sangat tidak sesuai untuk dunia kerja saat ini. Tipe kerja yang lebih banyak membutuhkan kemampuan otak lebih melelahkan dibanding kerja yang hanya membutuhkan kemampuan otot.

Waktu kerja delapan jam tersebut diterapkan pertama kali ketika revolusi industri. Saat itu, setiap pegawai diwajibkan bekerja sehari selama delapan jam dalam tiga shift. Jadi, waktu kerja delapan jam itu seharusnya perlu disesuaikan lagi.


kegiatan pagi hari


Mitos Kerja 8 Jam Sehari

Negara-negara yang paling produktif di dunia tidak menetapkan aturan kerja delapan jam sehari. Malah, negara yang paling produktif memakai aturan kerja yang paling singkat di dunia.

Orang-orang di negara seperti Luxemburg bekerja sekitar 30 jam seminggu yang dipecah menjadi 6 jam setiap hari selama 5 hari dalam seminggu. Dengan waktu itu, mereka bisa menghasilkan uang lebih banyak daripada orang-orang yang bekerja lebih lama.

Angka tersebut diperoleh dari orang yang hidup di negara-negara produktif. Bagaimana dengan negara yang super produktif?

Walaupun Gary Vaynerchuck mengatakan bahwa ia bekerja selama 20 jam sehari, banyak orang yang "sangat sukses" bekerja antara 3-6 jam sehari.

Lamanya jam kerja itu juga tergantung pada hal yang ingin mereka capai. Gary ingin menguasai tim futbal Amerika "The New York Jets". Tampaknya, ia juga tidak keberatan tidak menghabiskan banyak waktu dengan keluarganya.

Tentang waktu kerja itu, bukan berarti ia terpaksa, tapi memang ia sudah memprioritaskan kerja di atas keluarganya.

Meski begitu, kamu juga perlu menetapkan prioritasmu dengan jelas. Jangan sampai kamu sebenarnya memprioritaskan keluarga di atas pekerjaan, tetapi terus-terusan mengambil lembur. Hal itu membuat pekerjaanmu tidak maksimal dan waktu lembur terbuang sia-sia.

Jika kamu tipe orang yang mengejar pendapatan besar seperti kebanyakan orang, artikel ini cocok buatmu. Itu berarti, kamu adalah orang yang suka melakukan pekerjaan yang kamu sukai sehingga membuat jadwalmu sangat fleksibel karena menyesuaikan kebutuhan kerjamu.

Kalau memang kebutuhan kerjamu sehari hanya empat jam, kenapa tidak?

Kualitas vs Kuantitas

"Di mana pun kamu berada, pastikan kamu ada di sana," Dan Sullivan.

Jika kamu seperti kebanyakan orang, jam kerjamu adalah gabungan dari kerja yang sangat lambat dan gangguan yang terus-menerus, seperti media sosial, WhatsApp, dan surel.

Waktu kerja kebanyakan orang sering kali tidak dilalui secara maksimal. Ketika sebagian besar orang bekerja, mereka melakukannya dengan bersantai. Hal itu masuk akal karena mereka punya banyak waktu untuk menyelesaikannya.

Kondisi tersebut berbeda dengan orang yang lebih berorientasi pada hasil. Dibandingkan dengan orang yang hanya suka "terlihat sibuk", mereka mencurahkan 100 persen waktunya untuk bekerja. Ketika tidak sedang bekerja, otak mereka juga akan 100 persen abai dari pekerjaan. Jika tidak mencurahkan perhatian sepenuhnya pada sesuatu, sebenarnya orang tersebut tidak mendapatkan apa-apa.

Hal tersebut didukung oleh sebuah penelitian. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa pekerjaan yang dilakukan dalam waktu pendek tetapi intensif lebih memberikan hasil daripada pekerjaan yang dilakukan dalam waktu lama tapi sering abai.

Konsep mengedepankan kualitas dalam bekerja ini sebenarnya sederhana: kegiatan tersebut harus dilakukan dengan intensif yang diikuti oleh istirahat berkualitas.

Proses pertumbuhan manusia berjalan ketika sedang beristirahat. Namun, satu-satunya cara agar bisa benar-benar istirahat untuk pulih dari rasa lelah adalah dengan memaksa diri untuk mencurahkan seluruh perhatian pada pekerjaan.

Hal itu bisa dilakukan dengan fokus bekerja selama 1-3 jam. Selama itu, kamu tidak boleh membuka media sosial atau mengiyakan gangguan lainnya dan harus dilakukan sampai pekerjaan selesai. Menariknya, kinerja terbaikmu sebenarnya datang ketika sedang tidak bekerja: istirahat.

Dalam suatu penelitian, hanya 16 persen responden yang mengaku sangat kreatif ketika sedang bekerja. Ide-ide kreatif biasanya muncul ketika seseorang sedang bersantai di rumah, di kendaraan umum, atau ketika sedang berekreasi. "Ide yang paling kreatif datang ketika sedang duduk di depan monitor," kata Scott Birnbaum, Wakil Presiden Samsung Semiconductor.

Alasannya sederhana. Ketika sedang bekerja, pikiranmu hanya berfokus pada masalah yang sedang dihadapi. Sebaliknya, ketika sedang tidak bekerja, pikiranmu akan melayang kemana-mana dan biasanya akan berhenti pada solusi dari permasalahan.

Ketika sedang berkendara atau melakukan hal santai lainnya, rangsangan eksternal di sekitar secara tidak sadar memerintahkan ingatan dan pikiran lain untuk bekerja. Mengingat pikiranmu sedang berkelana, otak akan membuat hubungan-hubungan dengan permasalahan yang sedang kamu hadapi.

Meski begitu, bukan berarti ketika sedang fokus menyelesaikan masalah maka kamu bisa membiarkan otakmu melayang ke mana-mana. Ketika bekerja, fokuslah bekerja. Ketika sedang tidak bekerja, berhentilah bekerja. Ketika sedang berhenti bekerja itulah, otak akan menemukan solusi pekerjaan.

Kegiatan Pagi Hari Menentukan Kinerjamu Hari Itu

Menurut psikolog Ron Friedman, tiga jam pertama yang dilakukan pada hari itu adalah aktivitas yang paling penting untuk memaksimalkan produktivitas harian.

Katanya, setiap orang memiliki jendela tiga jam yang bisa membuatnya mampu berpikir cemerlang dalam dalam perencanaan, berpikir, dan berbicara dengan baik.

Hal itu dikuatkan oleh penelitian yang menyatakan bahwa otak, khususnya korteks prefrontal, sangat aktif dan bisa langsung menghasilkan hal-hal kreatif ketika manusia baru bangun tidur. 

Di sisi lain, ilmu kemauan dan pengendalian diri mengiyakan bahwa kemauan paling besar terbentuk ketika baru bangun tidur. Semakin lama manusia bekerja dalam sehari, semakin sedikit kemauan yang terbentuk. Hal itu berarti ia sedang mengalami kelelahan dalam membuat keputusan seharian sehingga tidak menghasilkan kemauan.

Intinya, otak paling bisa diandalkan di pagi hari, begitu juga dengan energi. Hal itu membuat waktu yang paling tepat untuk melakukan hal besar adalah di tiga jam pertama setelah bangun tidur.

Melakukan aktivitas pagi hari bisa terdengar terlalu sulit, bahkan mustahil. Namun, jika dilakukan dalam waktu lama, bekerja 2-5 jam tanpa henti bisa menjadi sangat mudah. Di pagi hari, otak bekerja maksimal dan kamu bahkan tidak akan membutuhkan rangsangan apa pun untuk memulainya.

Sekitar pukul 9-11, otak biasanya ingin beristirahat. Kamu bisa menggunakan waktu itu untuk meregangkan badan dan berjalan. Penelitian menyatakan bahwa manusia akan mendapatkan hasil olah raga yang lebih baik dengan perut terisi.

Selanjutnya, kamu bisa melanjutkan kerja atau beristirahat jika pada rentang waktu pukul 9-11 itu kamu sudah selesai bekerja.

Lindungi Pagi Terbaikmu

Jika beristirahat pada rentang waktu tersebut tidak sesuai untuk pekerjaanmu, itu bisa dimengerti. Bahkan ibu rumah tangga pun kadang tidak bisa mematuhi waktu tersebut.

Kita semua perlu bekerja sesuai dengan kebutuhan kita. Namun, jika pagi adalah waktu kerja terbaikmu, kamu harus menemukan cara untuk menyesuaikannya dengan jam kantormu. 

Bagaimana pun jadwalmu nantinya, tiga jam kegiatan pagi yang bermanfaat harus dihabiskan untuk menemukan hasil, bukan menemukan masalah. Jangan mengurusi gangguan seperti melihat ponsel sampai tiga jam pertamamu selesai.

Jika kamu tidak mempertahankan tiga jam pertamamu, hari-harimu tidak akan berarti seperti sebelum-sebelumnya. Jika terus teralihkan oleh hal-hal lain, kamu tidak akan sadar berapa banyak waktu yang sudah berlalu sia-sia.

Lindungi pagi harimu selama tiga jam saja. Itu artinya dalam rentang waktu itu kamu tidak boleh teralihkan oleh apa pun selain pekerjaanmu, kecuali untuk hal-hal yang sangat genting.

Hubungan Pikiran dan Tubuh

Aktivitas yang dilakukan di luar jam kerja sebenarnya memiliki peran penting seperti aktivitas kerja. Banyak penelitian menemukan bahwa orang yang sering berolahraga lebih produktif ketika bekerja.

Otak dalah bagian dari tubuh. Jika tubuh sehat, masuk akal jika otak akan bekerja dengan lebih baik. Masih ingat "di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat"?

Bila ingin bekerja dengan kondisi maksimal, kamu perlu memiliki pikiran yang melingkupi semuanya. Segala hal yang berpengaruh pada otak akan berpengaruh pada tubuh dan kehidupanmu.

Oleh karenanya, kamu harus mulai memperhatikan makananmu. Makanan akan berpengaruh pada tenaga, fokus, dan kualitas tidurmu.

Isi kegiatan pagi hari dengan lebih produktif, seperti mencatat segala solusi atas permasalahan yang kamu temui di hari sebelumnya. Dengan begitu, hari-harimu akan lebih bermakna dan memuaskan.

Gambar oleh Daria Nepriakhina dari Pixabay

Posting Komentar

0 Komentar