Review Kuliner: Waffle Many Pany dan Salad Container Kebab Baba Rafi

Yap. Kalian tidak salah. Review makanan kali ini ada dua, yaitu Many Pany dan Container Kebab Baba Rafi. Kenapa? Karena keduanya berada di tempat yang sama yang berada di Jalan Kutai no.38, Darmo, Wonokromo, Surabaya.

Waktu itu, aku ke sana bersama temanku di malam hari. Jadi, suasana kota Surabaya yang lumayan panas bisa diatasi. Untuk informasi, Many Pany di Jalan Kutai buka mulai pukul 12 siang. Biasanya, kami ke sana sekitar pukul 7 dan pulang maksimal sekitar pukul 10 malam dan tempat itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan tutup. Jadi, mungkin bisa dicoba begadang hingga pukul 12 malam di sana. Hehe.

Selain itu, di situ ada musik yang diputar untuk menghibur pengunjung. Hal yang menarik dari musik itu adalah tidak terlalu bising. Sehingga kamu masih bisa mendengar suara teman yang mengobrol denganmu.

Untuk tempat duduknya, kamu bisa pilih sesuai dengan yang kamu suka. Kamu bisa duduk di meja untuk empat orang, dua orang, tempat yang sedikit empuk, dekat Baba Rafi atau dekat Many Pany atau juga dekat pot-pot tanaman. Yang jelas, tempat ini berada di tepi jalan raya yang lumayan panas dan ramai di siang hari.

Brand yang pertama kali direview adalah dari Many Pany (karena ada bukti, hehe.) Sebelum dimulai, sebaiknya kita pelajari dulu tentang merek yang satu ini.

Sebenarnya, merek ini menjual 2 jenis dessert, yaitu pancake dan waffle. Kalian pasti sudah tahu itu pancake, bukan? Iya. Pancake adalah roti bundar yang memiliki tekstur lembut dan bantet. Dessert ini biasanya dijadikan sarapan oleh orang Barat dengan topping madu atau sirup mapple. Sementara di Indonesia, makanan ini jadi santapan terakhir setelah makan besar.

Untuk review kali ini, sayangnya aku hanya mereview waffle-nya saja. Kenapa? Karena aku sudah pernah tahu rasanya pancake dan aku yakin rasa dan teksturnya di mana-mana juga sama saja. Selain itu, aku sebenarnya mudah bosan dengan makanan yang bentuk dan rasanya bakalan sama seperti semua makanan yang terbuat dari tepung, tidak ada yang berbeda.

Namun, berbeda dengan waffle. Aku suka bentuknya yang kreatif sehingga menggugah cita rasa. Hehe.

Okay, sebelum dimulai, begini penampakannya.



Dari tampilannya, kamu bisa lihat di atas waffle ada ice cream coklat dan krim coklat. Dan mungkin kamu juga bisa lihat ada beberapa potong pisang di bagian bawah ice cream coklat. Nama waffle itu adalah Banana Nuttella Waffle. Kenapa aku memilih ini? Karena menurutku, perpaduan antara pisang dan coklat selalu tepat dan enak.

Dan dugaanku benar. Rasa keduanya, jika dimakan bersamaan sama sekali tidak mengganggu. Mungkin karena pisangnya sudah lumayan matang dan rasa coklat dari nuttela yang lumayan pekat bisa membuat itu terjadi. Untuk rasa ice cream, sepertinya tidak perlu dijelaskan lagi.

Untuk waffle, menurutku adonannya memiliki tekstur yang lembut dan sedikit moist walaupun melalui proses pemanggangan yang membuat adonan menjadi sangat kaku. Untuk tambahan, waffle ini tidak memiliki tekstur yang crunchy, which is good.

Overall, menurutku perpaduan rasa antara waffle dan topping sangat blend. Karena wafflenya tidak manis, tidak asin, tetapi juga tidak hambar. Hal ini pastinya sudah dikondisikan agar saat digabung dengan topping yang cenderung manis, waffle tidak membuat kudapan cantik itu menjadi eneg. Kamu pasti tahu, bagaimana rasanya roti manis dicampur dengan topping manis. Sekali suap aja pasti sudah cukup bikin siapapun nggak ingin lanjut lagi.

Untuk harganya, entah karena berada di daerah Darmo (which is considered as quite elite) atau memang karena sedang tidak promo, harga waffle dengan toppingnya yang menurutku mewah itu cenderung sedikit mahal, which is Rp22.000,-. Atau mungkin atau yang tidak tahu harga waffle atau memang aku terlalu miskin saja untuk mengeluarkan uang buat beli hidangan penutup yang, menurutku quite fancy itu.

Menurutku, untuk rasa dan topping itu, harusnya Rp20.000,- sudah cukup. Karena untuk membuat satu waffle juga tidak membutuhkan dana hingga Rp5.000,-. Selain itu, pisangnya hanya beberapa iris, dengan 1 scoop ice cream dan beberapa garis tipis nutella. Tapi, itu cuma menurutku, yang lebih mementingkan harga rasa daripada harga penampilan, sih. Tapi kalau ditambah dengan kekreativan membuat mix and match dengan topping, well, that's okay.

Lanjut ke minumannya. Mungkin ini tidak perlu dibahas karena bukan itu fokusnya. Tapi, nggak ada salahnya, kan?


Kalau keduanya dipadukan, jadinya seperti itu.

Jadi, minuman berwarna putih dan sedikit transparan itu bernama Leci Spring. Dan sepertinya namanya juga begitu, bukan Lychee Spring, mungkin untuk memudahkan kita memilih menu. Soalnya, jarang dari kita ada yang tahu bahwa Lychee adalah leci, kan? Lagi pula, untuk apa memakai kata "Lychee" kalau pakai "leci" saja sudah cukup asing.

Seperti minuman leci pada umumnya yang sedikit asam dan sedikit manis. Menurutku harga Rp11.000,- okelah untuk minuman yang memiliki rasa asam dan manis yang seimbang dan pas.

Lalu, kita lanjut ke menu selanjutnya dari Container Kebab Baba Rafi. Untuk merek ini, aku memilih Salad .Untuk makanan ini, aku tidak lagi menyimpan fotonya karena sudah sangat lama. Untuk kebab, burger dan nasinya, aku tidak pilih. Karena aku sudah mencoba beberapa kebab dan rasanya juga sama saja, hanya beda merek dagang. Selain itu, aku tidak terlalu suka burger. Dan aku yakin nasinya juga tidak akan memberikan ciri khas Kebab Baba Rafi karena biasanya juga sama saja.

Oke. Ketika mendengar salad, apa yang pertama kali kalian pikirkan? Tentunya berbagai macam sayuran dan salad dressing. Apa saja sayuran yang ada di salad ini? Well, jangan kaget.

Yang jelas, ada beberapa sayuran yang pasti sering ditemui di berbagai salad, yaitu selada. Kemudian, ada mentimun, tomat, biji jagung, bawang bombai, beberapa potong daging dan mungkin ada beberapa sayuran lagi yang aku lupa apa aja. Hehe. So sorry. Tapi menurutku semuanya enak dimakan. Untuk salad dressingnya, Baba Rafi memilih mayo.

Nah, yang bakal membuatmu kaget dan membedakan salad ini dengan lainnya adalah adanya Roti Mariam atau Roti Canai di bagian bahwa salad itu. Let's say dia bertugas menopang mayo yang cukup berat untuk sayuran itu. Sungguh out of the box dan di luar dugaan banget. Aku tidak pernah mengira kalau bakal ada selembar roti berlemak di dalam salad. Tapi, yah. Memang itu adalah salad Baba Rafi, jadi harus ada ciri khasnya.

So, setelah kamu mengetahui kenyataan itu, kamu bisa skip salad yang harganya Rp20.000,- ini kalau kamu memang asli vegetarian. Berhubung aku nggak, aku santap saja. Tapi, rasanya nggak blend. Ngerusak rasa sayuran dan daging rasanya natural dan ngeblend. Coz kamu tahu sendiri rasa roti mariam atau roti canai itu bagaimana. Lalu, kamu bayangkan lagi makan itu dengan sayuran dan daging. Atau, gampangnya kamu makan kebab tapi rotinya diganti roti canai. And there you get it.

Oke. Cukup sekian untuk review kali ini. Walaupun review, itu semua hanya penilaian dariku. Kamu bebas memilih pendapatmu sendiri dan sangat dipersilahkan kalau kamu memang sangat ingin tahu dan ingin membuktikan sendiri penilaian-penilaian di atas.

Bye, now.

Posting Komentar

0 Komentar