Masih di kota Sidoarjo, saya berkesempatan menonton film sekuel Pirates of the Caribbean kelima. Film ini sudah beberapa waktu lalu tayang di bioskop dan saya belum sempat menontonnya sehingga seperti beberapa cerita tentang film yang saya buat sebelumnya, saya menontonnya di laptop teman saya.
Dengan anak judul “Dead Men Tell No Tales”, yang menurut saya terdengar seperti irama yang indah, film ini menceritakan tentang kembalinya Kapten Salazar ke dunia manusia. Dalam cerita, Kapten Salazar ini terkena kutukan laut akibat ulah cerdik yang dilakukan Jack Sparrow untuk memusnahkan musuh terbesar perompak itu. Ini juga yang menjadi alasan kemudian Jack Sparrow dinobatkan sebagai kapten, selain karena faktor keberuntungannya. Dikatakan bahwa ada hal yang bisa mematahkan segala kutukan lautan bernama Trisula Poseidon yang berada di makam Dewa Laut, Poseidon. Sehingga Carina Smyth, seorang ahli perbintangan, yang memiliki buku yang mengarahkan pada tempat tersembunyinya “sesuatu” itu berlayar di atas Black Pearl bersama Jack Sparrow, Barboza, dan Henry Turner untuk mematahkan seluruh kutukan lautan, termasuk kutukan yang diterima oleh Will Turner.
Untuk film seperti ini, kita pasti bertanya-tanya apakah film ini akan menjadi akhir sekuel Pirates of the Caribbean. Sebenarnya, saya sudah menduga bahwa sekuel yang keempat akan menjadi akhir dari perjalanan Pirates of the Caribbean karena dalam film itu kita tahu bahwa peta lautan sudah dihancurkan dan sepertinya Sparrow sudah tidak berurusan dengan tentara Inggris, tetapi ternyata tidak. Di film yang kelima ini kita bertemu dengan pemain-pemain baru, seperti di film keempat. Mengenai berakhir tidaknya sekuel ini, ada sebuah ulasan yang mengatakan bahwa ini akan menjadi yang terakhir. Namun, jika melihat dari kalimat terakhir Jack Sparrow yang menyatakan bahwa dia akan menghadiri pertemuan, film ini sepertinya masih belum akan berakhir, walaupun Black Pearl sudah kembali. Berakhir tidaknya film ini tergantung pada produser dan pembuat cerita. Terlalu cepat untuk menyatakan bahwa sekuel ini akan menjadi yang terakhir. Selama pembuat cerita mampu menemukan hal-hal terkait lautan, seperti mitos dan legenda dan semua itu disetujui oleh produser untuk difilmkan, saya rasa bisa saja jika sekuel keenam menjadi lanjutan seri ini.
Mengenai isi Pirates of the Caribbean: Dead Men Tell No Tales, saya masih terkesan dengan keberuntungan Jack Sparrow dan kecerdikan kru-kru kapalnya. Saya masih menyukai efek-efek yang digunakan untuk mendukung film dan semuanya. Namun, saya terganggu oleh kehadiran Carina Smyth dan Henry Turner. Bukan karena mereka pemain baru dalam film ini, tetapi karena akting mereka kurang mendukung film petualangan ini. Entah kenapa peran mereka dalam film ini terkesan setengah-setengah.
Henry yang menurut saya seharusnya memiliki karakter seorang pejuang, pembangkang, pemberani karena merupakan keturunan dari Elizabeth Shaw dan Will Turner malah memiliki wajah polos yang dipaksakan untuk membawakan ketiga karakter itu. Begitu pula dengan pemeran Carina di mana dia gagal menunjukkan mimik wajah dan bahasa tubuh panik ketika dia kebingungan menemukan pulau setelah mengikuti gugus bintang yang menunjukkan makam Poseidon. Menurut saya, kedua orang baru yang memegang peran cukup penting dalam cerita itu masih kurang bisa mendalami film yang penuh dengan bumbu-bumbu ketegangan ini.
Selama perjalanan film ini, baru kali ini saya terusik dengan pemainnya. Di sekuel-sekuel sebelumnya, semua aktor memainkan peran dengan sangat baik dan terlihat alami walaupun di sekuel keempat saya kurang menikmati ceritanya yang terkesan dipaksakan. Keterusikan saya membuat saya begitu ingin mengulas film ini walaupun saya adalah tipe orang yang akan melewatkan kesempatan mengulas film yang luar biasa. Pirates of the Caribbean memang sudah menjadi sekuel kesukaan saya sehingga jika memang luar biasa, saya pun tidak akan membahasnya. Namun, karena perbuatan dua orang yang setengah-setengah itu, film ini menjadi tidak luar biasa di mata saya sehingga mereka harus membayarnya.
Entah apa yang menjadi pertimbangan pemilihan dua aktor itu untuk menjadi Carina dan Henry. Betapa pun bagusnya mereka berdua di film lain, mereka tidak mengulangi kepiawaian mereka itu dalam film ini.
Gambar diambil dari Forbes
0 Komentar