Sajak-Sajak "Sederhana"



ada jenazah lewat

bagaimana kau coba membaca puisi?
sedang tiap kata tak tercetak dalam bait
kau berdoa, agar esok bisa melihat
dengan sebelah mata
mengintip duka

    kembali mencoba sembahyang
    dengan seteguk air suci
    bersuci sendiri
    membawa luka yang meneteskan nanah
    terbakar
    abu berantakan

kau bayangkan ada jenazah lewat
membaca puisi sebagai doa
dilantunkannya seperti mantra
berada paling depan
berbaring tak nyaman
menundukkan kepala
seperti bayang-bayang dalam kaca
dirimu sendiri

kau berdoa, agar esok bisa melihat
dengan sebelah mata
mengintip duka

—2015


sederhana

sederhana,
ketika kamu mulai menistakan dan merendahkan
Tuhan yang orang lain sembah,
ketika itu imanmu sudah terbelah.
Esa sudah binasa.

—2016



luka

berdukalah kalian kepada yang mulia
kepada duka yang senantiasa mengepak asma

    kepada matahari yang berwarna hijau
    bias sinar temaram membumbung tanpa ajal
    ketika orang-orang bersorak

—2016



mencari benar

di pusat samsara
roda nestapa

duhai Agni,
terbakarlah.
hanguskan karma!

—2016


izin

Mu. kujadikan mu.
bukan tak sopan
hanya ingin lebih akrab.

mesra.

—2016

Posting Komentar

0 Komentar