5 Tempat Wisata di Lumajang yang Menarik Dikunjungi

Apa Anda suka travelling? Tentu semua orang suka travelling. Namun, apakah Anda sudah pernah mengelilingi seluruh atau sebagian tempat-tempat wisata yang mudah dijangkau dan murah meriah di Indonesia? Jika belum, inilah saatnya.

Jika Anda warga Jawa Timur atau Jawa pada umumnya, pernahkah Anda berkunjung ke Lumajang untuk menikmati tempat wisatanya? Jika belum, saya sarankan Anda untuk sesekali datang ke kota pisang ini. Tidak kalah dengan kota wisata lainnya, kota pisang ini, selain memiliki pisang dengan ukuran yang besar dan pisang kirana yang berkualitas ekspor, juga menyajikan panorama wisata alam yang tidak kalah indahnya dan sebagian besar masih belum banyak dikunjungi orang. Ketika mendengar frasa “belum banyak dikunjungi orang”, tentu Anda bisa mengira bahwa tempat ini masih sangat alami karena memang begitulah keadaannya. Sebagian besar tempat wisata alam di Lumajang memang masih sangat alami, kecuali beberapa tempat seperti pemandian, yang cocok untuk menyegarkan pikiran karena banyak mengeluarkan ion negatif yang bagus untuk kesehatan.

Bagi para hiker, Anda pasti tidak asing dengan kata gunung Semeru dan Ranu Kumbolo, bukan? Mungkin sebagian dari Anda pasti sudah sering naik-turun gunung semeru dan melewati Ranu Kumbolo yang dikenal dingin itu. Namun, sebenarnya Anda melewatkan beberapa tempat lain yang juga tidak kalah menakjubkan baik bagi para hiker, traveller, maupun orang-orang yang berniat untuk berlibur ke Lumajang. Jika Anda berkesempatan untuk bertamu di Lumajang, sempatkan diri Anda untuk berlibur ke beberapa tempat berikut ini:

1. Selo Kambang



Pemandian hampir selalu menjadi pilihan terbaik untuk liburan akhir tahun atau sekolah. Kebahagiaan anak-anak ketika berada di dalam air menjadi obat tersendiri yang secara tidak langsung dikonsumsi oleh orangtua. Sehingga selain anak-anak berbahagia setelah melepas lelah selama satu semester atau tahun, orangtua pun juga bisa melepaskan sedikit kepenatan di kepala setelah menemani mereka bersekolah.

Pemandian selo kambang sering dijadikan tujuan wisata akhir tahun atau liburan sekolah. Membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan kendaraan bermotor dari pusat kota untuk sampai di pemandian yang terletak di kecamatan Sumbersuko Desa Purwosono ini. Jika Anda tidak mau menggunakan kendaraan pribadi, tenang saja, di Lumajang sudah tersedia angkutan yang bisa mengantar Anda ke sana. Anda hanya perlu naik angkutan kota jurusan B dan berhenti di “embong kembar”. Dari embong kembar, Anda harus naik angkutan sejenis colt jurusan Senduro dan berhenti di depan tugu Desa Purwosono. Dari depan tugu itu, Anda sudah bisa melihat sebagian dari luas pemandian itu sehingga Anda hanya perlu berjalan kaki untuk sampai ke sana. Anda juga bisa naik ojek jika barang bawaan Anda banyak.

Pemandian ini mungkin berbeda dengan pemandian yang lain di mana ada banyak wahana air untuk semua kalangan. Pemandian di sini hanya dibagi ke dalam dua tempat, yaitu untuk anak-anak dan dewasa. Namun, hal yang mungkin menarik bagi Anda adalah tempat pemandian untuk dewasa di mana airnya bersumber dari sumber alami yang memberikan sensasi dingin begitu Anda mencelupkan kaki ke dalamnya. Kealamian air ini dijamin bebas dari kaporit sehingga terkadang Anda bisa melihat beberapa ikan kecil yang berenang ke sana kemari.

Ketika musim liburan tiba, akan ada banyak orang yang berjualan di sekitar pintu masuk pemandian, begitu pula dengan orang-orang yang berjualan makanan. Sehingga jika memang Anda berniat berlama-lama di pemandian tersebut, Anda tidak perlu khawatir pada urusan perut yang tidak akan mengeringkan kantong Anda. Di sepanjang tepian tempat pemandian dewasa juga disediakan kanopi dan ada juga beberapa warung di mana Anda bisa memesan mi atau minuman instan.

2. Ranu Klakah





Segitiga ranu bukanlah nama sebenarnya. Nama ini diberikan pada ketiga danau yang jaraknya berdekatan di desa Klakah kecamatan Klakah. Jika Anda berkunjung ke Lumajang dengan kereta api, Anda pasti turun di stasiun Klakah. Dari situ, jarak ketiga danau itu hanya sekitar 10 menit dari stasiun dengan ojek. Namun, untuk mendapatkan ojek Anda perlu berjalan hingga mencapai jalan raya yang terdapat palang pintu kereta api. Di dekat situ Anda akan menemukan pangkalan ojek yang buka hingga malam.

Ketiga danau yang menjadi gugusan segitiga ranu adalah Ranu Klakah, Ranu Pakis dan Ranu Bedali. Ranu Klakah adalah destinasi di antara ketiga danau itu yang paling banyak dikunjungi. Selain menampilkan danau jernih yang terbentuk karena letusan gunung berapi, di sekitar Ranu juga terdapat taman yang menyatu dengan halaman tempat penginapan di Ranu Klakah yang sangat rindang dengan angin sepoi-sepoi yang memanjakan. Tempat ini juga sering dijadikan spot pre-wedding karena bersih dan terawat. Selain itu, ketika Anda sampai di tepi danau dan cukup beruntung, Anda juga bisa melihat pemandangan Gunung Lemongan yang berdiri gagah berwarna biru yang akan membawa kedamaian di hati Anda.

Di sana Anda juga terdapat rumah makan yang berada di tepi danau dan melayang di atas air. Anda bisa memesan lalapan dan minuman dengan ditemani panorama gunung Lemongan.

3. Jembatan Perak



Bagi Anda yang tertarik untuk bernostalgia atau sekedar melihat-lihat tempat bersejarah, Jembatan Perak bisa menjadi salah satu pilihan menarik dan berbeda. Berbeda dari kebanyakan situs sejarah yang memperlihatkan bangunan tua, tempat ini menyajikan sebuah cerita ngeri di bawah jembatan yang sudah dipugar.

Tempat yang dulunya dijadikan tempat pembuangan orang-orang mati oleh petrus (penembak misterius) di zaman PKI ini perlu Anda kunjungi. Walaupun sisa-sisa sejarah sudah tidak lagi terlihat dari kesan angker dan misterius yang mungkin Anda bayangkan, tempat ini saat ini memiliki pemandangan yang sangat indah, alami dan asri yang membuat Anda betah berdiam diri di sana.

Tempat yang terletak di Kecamatan Pronojiwo ini sedikit berbeda dari jembatan lainnya. Jika biasanya Anda hanya melihat jurang atau sungai panjang, di tempat ini Anda bisa merasa bagaikan sedang berada di tengah hutan rindang dan hijau. Biasanya banyak remaja yang mengabadikan kebersamaan mereka di tepi jembatan yang cukup lebar bagi dua orang yang berdiri berjajar. Jika Anda masih terlalu takut untuk masuk ke dalam hutan, membawa pulang foto di tepi jembatan ini bisa cukup memuaskan keingintahuan Anda akan hutan. Anda bisa mencapai tempat ini dalam waktu sekitar 1 jam 30 menit dari pusat kota dengan kendaraan pribadi atau dengan naik bus jurusan Malang jalur selatan dari Terminal Wonorejo.

Jika Anda memang berniat melakukan perjalanan ke sini, maka saya sarankan Anda membawa jas hujan karena di tempat ini sering terjadi hujan. Karena letak tempat makan cukup jauh, ada baiknya jika Anda membawa makanan kecil sendiri jika Anda berniat untuk berlama-lama di tempat ini.

4. Negeri di Atas Awan “B29”




Mungkin di antara semua tempat wisata yang ada di Lumajang, B29, yang juga dikenal dengan “negeri di atas awan”, adalah yang paling terkenal. Walaupun terbilang cukup baru, tempat wisata ini mampu menarik keingintahuan banyak traveller karena keistimewaan tempatnya yang berada di atas awan. Sehingga jika Anda cukup beruntung, Anda akan melihat kumpulan kapas putih nan lembut berada di bawah kaki Anda. Pemberian nama B29 sendiri juga bukan tanpa alasan. Gunung ini dikenal sebagai “Gunung Songo Likur” dalam bahasa Jawa yang berarti Gunung Duapuluh Sembilan dalam bahasa Indonesia.

Obyek wisata yang terletak di Desa Argosari Kecamatan Senduro ini bisa dicapai dalam waktu 2 jam dari pusat kota dengan kendaraan pribadi. Jika Anda naik mobil, makan Anda perlu berhenti di Pasar Senduro dan menyewa ojek untuk melanjutkan perjalanan karena jalur mulai tidak bersahabat bagi mobil. Jika Anda berlibur bersama keluarga, maka Anda perlu menyediakan kocek yang dalam untuk bisa mengakomodasi biaya ojek setiap anggota keluarga Anda.

Bukan hanya jalurnya yang susah karena jalanan yang terus menanjak dan cukup sempit untuk bisa dilalui mobil, melainkan juga cukup buruk bagi Anda karena jika Anda berangkat agak siang dan cuaca tidak mendukung, beberapa jalur akan tertutup kabut. Hal itu bisa membahayakan keselamatan keluarga Anda dan orang lain karena jumlah orang yang berlalu lalang cukup banyak, tidak hanya para pengunjung tetapi juga penduduk lokal yang tinggal di sekitar “negeri di atas awan” tersebut.

Sebagai peringatan, waktu 2 jam menuju ke puncak B29 memang cukup lama, tetapi hal itu akan terbayar begitu Anda sudah berada di atas awan. Di sana, Anda juga bisa mengisi energi tubuh dengan membeli makanan dan minuman di warung-warung kecil. Sebagai tambahan, jangan lupa untuk membawa jaket yang cukup tebal jika Anda hendak ke sana.

5. Air Terjun “Tumpak Sewu”



Air terjun ini dinamai sesuai dengan keadaannya yang mengalirkan air terjun dari banyak aliran di mana jika menggunakan majas hiperbola juga berarti mengalirkan air dari seribu aliran. Seribu berarti “sewu” dalam bahasa Jawa.

Air terjun yang terletak di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo ini memiliki ketinggian sekitar 120 meter. Di sana, Anda akan menemukan sebuah pemandangan air terjun yang belum Anda lihat sebelumnya dengan aliran air yang turun menyerupai tirai kapas putih yang terbuat dari air yang menciptakan pelangi-pelangi. Jika dilihat dari atas, tempat ini menyerupai tempat pemandian berbentuk melingkar yang ditutupi tirai-tirai air.

Untuk mencapai ke sana, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi melalui Jalur Lintas Selatan Jawa Timur dari Lumajang. Di sepanjang perjalanan, Anda juga akan melewati beberapa air terjun lainnya. Selain itu, tempat ini juga berdekatan dengan air terjun gua tetes. Sesampainya di sana, Anda bisa memarkirkan kendaraan Anda dengan biaya Rp5.000,- untuk motor dan Rp10.000,- untuk mobil. Dari tempat parkir tersebut, Anda harus berjalan menuju air terjun tumpak sewu dengan membayar sebesar Rp5.000,- di pos dekat air terjun.

Jika Anda ingin bermalam untuk bisa menikmati keindahan alam yang masih sangat alami ini, Anda bisa menyewa tenda dengan biaya Rp30.000,- per malam. Ada juga fasilitas homestay dengan biaya Rp30.000,-/ orang yang sudah termasuk fasilitas teh/kopi dan Rp15.000,-/ orang untuk mendapatkan fasilitas makanan.

Wisata Lumajang sudah seperti tempat wisata di kota-kota lain yang sudah dikelola dengan baik dan diberi fasilitas agar pengunjung merasa aman dan nyaman. Jika Anda kebetulan sedang berada di Lumajang, kenapa tidak mencoba salah satu tempat wisata tersebut?


Gambar diambil dari Pexel, TempatTempat2KompasBangsa, dan Trip  


























Posting Komentar

0 Komentar