Kabut dan Penat

aku tidak membicarakan pahala,
aku mencari pencerahan akan makna ujian.
aku tidak berfikir tentang pahala,
aku tidak berpikir tentang pembalasan,
namun aku ingin lebih memahami makna ujian.
sekadar meragu atau mencoba membuat kita sadar akan diri.

aku percaya Tuhan Mahatahu,
dan aku yang serba tidak tahu
hanya mampu mengeluhkan segudang tanya
pada-Nya...
ya, tidak malu kami mengakui makhluk-makhluk lemah yang tidak berdaya,
serba tidak bisa dan tidak berguna,

sungguh malu jika harus bertanya langsung kepada Raja,
kita sesama umat saling berbicara,
berunding, dan berdebat,
kepada sesuatu yang masih semu,
kita membaca kitab tampa memahami betul isinya,
mengutib-kutib syair sakti yang kita sendiri tak tahu penjabarannya.
kemana akal sehat kita saat membacanya.

kita sering melakukan hal yang kita sendiri tak tahu apa tujuan dan alasannya.
dan hal yang semu kita anggap sudah sesuatu yang mutlak.
tujuan dan alasan kita semu.
kesejatian tak ada lagi,
dan jika pun ada, kita masiih tergoda oleh kabut-kabut yang mempertanyakan.
ah, terlalu berat aku menyebut "kita", kesatuan itu "aku"
meskipun hanya sebatas bidak, namun aku juga alam semesta.

(Sunday, October 16, 2011)

Posting Komentar

0 Komentar